Malam Sharing Pertama

Keindahan Kopel

Kegiatan Hari Kedua

Hari Pertama di Desa

Pages

Narasi Miftakhul Afrizal

1/30/10



Live in SMAN 3 Semarang tahun 2010. Akhirnya salah satu kegiatan yang paling ku tunggu-tunggu selama di SMA tiba juga saatnya kurasakannya. Horee yah, tangal 16 Februari – 22 Februari 2010 aku akan mengikuti “live in” di Desa Mangli, Kecamatan Patean Kendal
Di desa tersebut akan di tempati anak-anak oleh. X – 7 dan XI Susulan

Hari pertama
Berangkat dengan persiapan yang kurang pas membuatku harus bolak-balik karena ada barang yang tertinggal. Aku berfikir bahwa aku akan terlambat ternyata sesampainya di sekolah ternyata masih sedikit. Setelah menunggu cukup lama sambil berfotoria, bus pun datang, kami semua langsung memasukan barang-barang kami kedalam bus,. Setelah berfot lagi kami melaksanaka upacara pembukaan live in. Setelah itu kami langsung berangkat menuju Patean dengan penuh sesak dan tawa ria kelas X-O lim di sepanjang perjalanan. Sesampainya di kecamaan Patean kami semua melaksanakan upacara penyambutan dan penyerahan plakat. Setelah ini masing-masing kelas menuju desa masing-masing. Bus kami agak mengalami kesulitan dan bertanya-tanya kepada penduduk sekitar. Sesampainya di desa Sukomangli kami sudah di tunggu ank-anak X - 7 kami langsung di panggil untuk menuju rumah orang-orang tua asuh masing-masing. Aku bersama Fandi bersama Ibu Sugimin (orang tua asuh kami) beserta Widhi dan Wahyu (anak Ibu Sugimin) pergi ke rumah. Sesampainya di sana kami minum teh dan makan makanan kecil lalu makan siang dan sholat dhuhur. Kami baru menyadari bahwa Ajik dan Aab rumahnya berada di didepan rumah kami.
Setelah pukul 13.00 kami bersama ibu dan juga Widhi dan Wahyu pergi kesawah untuk menyiangi sawah dan menutup bibit padi di petak sawah yang lain, setelah cukup lama, kami di ajak Aji dan Aab untuk jalan-jalan. Dijalan kami bertemu dengan yang lain lalu pergi menuju lapangan. Setelah agak lama di sana kami pulang karena ada tanda-tanda akan hujan. Karena Fandi belum pulang, aku pergi kerumah Aji dahulu sampai Fandi pulang, saat pulang Fandi dalam keadaan basah kuyub lalu kami berdua pulang lalu tidur dan bangun pukul 17.0. karena hujan sangat deras kami tidak berani mandi dan hanya cuci muka lalu sholat ashar. Setelah itu kami berbincang-bincang bersama bapak dan ibu sambil menonton TV. Lalu kami makan malam bersama. Tiba-tiba teman-teman Fandi (X-70 dan Aji datang menghampiri kami untuk sharing, kamipun pergi sharing bersama-sama. Saat sharing teman-teman menceritakan berbagai hal yang lalu sampai yang aneh-aneh dan membuat kami semua tertawa-tawa. Setelah kami pulang ke rumah masing-masing, aku dan fandi berbincang-bincang seoutar sharing tadi, lalu kami tidur.

Hari kedua.
Kami bangun pukul 5 langsung sholat shubuh setelah itu berkumpul dengan teman-teman untuk “sepak bola”.
Pada hari kedua ini ada warga Sukomangkli yang meninggal dunia, sehingga kami ikut bersama bapak dan warga yang lain bergotong-royong menggali kuburan, kami yaitu : Saya, Ajik, Aab, Viki, Reza dan Fandi.
Setelah selesai penguburan kami pulang ke rumah, saya dan Fandi membantu bapak memperbaiki kandang sapi miliknya. Dindingnya diganti baru atapnya juga diganti yang lebih tinggi.
Selesai memperbaiki kandang kami istirahat sebentar, mandi lalu melaksanakan sholat dhuhur. Setelah sholat kami makan siang sambil menunggu tugas dari bapak selanjutnya kami istirahat sebentar sambil mengobrol sama keluarga bapak.
Kegiatan kami selanjutnya adalah menuju ladang jagung milik bapak, yang letaknya agak jauh dari rumah. Kami membantu bapak di ladang untuk membersihkan tanaman penggangu. Selesai membersihkan tanaman penggangu kami mencari rumput untuk makanan sapi. Karena di rasa sudah cukup rumputnya dan tangan kaki sudah terasa gatal-gatal maka kami bergegas pulang.
Sampai dirumah kami solat dhuhur makan siang lalu kami ; saya, Fanadi dan Ajik berjalan-jalan di sekitar desa. Karenan belum ada pekerjaan lagi kami menyusuri jalan-jalan di Sukamangli. Sampai di depan SD Sukamangli kami menemukan benda bulat kulitnya, mulus, ternyata itu buah, karena kami tidak tahu namanya kami berinama buah “mulus”.
Kami melanjutkan menuju pabrik karet perjalanan lagi dilanjutkan lagi menuju lapangan karena di sana akan ada pertandingan antara Semarang dengan Sukomangli.
Sampai di lapangan pertandingan sudah dimulai, Sukomangli bermain dengan baik menang 4 – 0 di babak I. pada saat istirahat Ajik dan Aab mengajak kami kopel dan kami pun kesana.
Selesai pertandaingan saya pulang ke rumah bersama-sama dengan anak X – 7 sampai di rumah langsung sholat Ashar tak lama kemudian Fandi datang. Selesai makan malam dan sholat Magrib kami bergegas berkumpul dengan teman-teman mengadakan acara sharing. Kami saling menceritakan kegiatan kami pada hari itu. Meski tidak semua bisa sharing karena waktu sudah malam dan ngantuk.

Hari Ketiga
Aku dan Fandi bangun pukul 5 dan langsung sholat shubuh. Setelah itu seperti hari sebelumnya kami keluar untuk jalan-jalan pagi. Untuk kali ini aku bersama teman-teman X-Olim pergi ke Luwung yaitu perbatasan antara desa Sukomangkli dan desa Kalilumpang. Pemandangan disana tidak kalah indahnya dibandingkan di Kopel. Setelah cukup banyak berfoto-foto kami memutuskan untuk pulang, saat akan pulang kami malah bertemu Irham dan Yani. Akhirnya kami tetap disana untuk beberapa saat dan akhirnya pulang. Sesampainya di rumah aku dan Fandi makan pagi lalu pergi menuju hutan untuk mencari kayu bakar karena kami tidak diperbolehkan ikut bapak ke sawah karena letaknya yang sangat jauh. Ternya mencari kayu lumayan menyenangkan karena kami bermain menggunakan golok, hehe. Setelah memotong-motong 1 pohon kami memutuskan untuk pulang bersama ibuk. Sesampainya di rumah kami mendapatkan tugas baru , yaitu mencabut paku yang menempel pada kayu dari kandang sapi yang kemarin kami betulkan. Pukul 11 kami selesai dengan tugas tersebut dan karena tidak ada kerjaan kami menonton tv sampai jam 12 lalu sholat dan pergi menuju balai desa karena akan di ajak pak Ikhwan ke Pabrik Karet. Di pabrik karet kami melihat bagaimana karet yang masih mentah di olah dan akhirnya di kemas untuk di kirim dan di olah untuk di buat menjadi benda yang lain. Setelah pulang dari pabrik karet beberapa anak-anak X-Olim termasuk aku berkunjung ke rumah Shena, setelah berkeliling rumah kami pulang ke rumah masing-masing. Sekitar pukul 15.00 aku di aajk ajik untuk sepak bola melawan anak X-7 di lapangan bersama anak Olim yang lain. Pertandingan berakhir mengejutkan karena Reza gol bunuh diri pada menit akhir dan ada insiden Ghamdan terkena bola yang akhirnya kedudukan 3-3. Sepulangnya ke rumah aku langsung mandi dan sholat Ashar. Selesai makan malam dan Sholat Magrib seperti biasa aku pergi Sharing. Namun ada yang beda pada sharing kali ini, untuk kali ini Ibu Etik Sukarni yang akan menceritakan kisah hidupnya yang berat karena di tanggal suami ketika anaknya yang paling besar baru kelas 2 SMP. Beliau harus berjuang seorang diri membesarkan ke-7 anaknya dengan berjualan tempe yang akhirnya semua anaknya sukses, bahkan cucunya ada yang menjadi artis. Setelah sharing selesai kami tidak pulang tapi berkumpul di depan rumah ibu Parti karena menunggu teman kami anak X-7. Setelah pukul 23.00 kami pulang ke rumah masing-masing dan mempersiapkan kepulangan kami.

Hari Keempat

Yah, benar ini hari terakhir kami berada di sini :(. Pagi-pagi sekali kami sudah bangun dan sholat. Tidak terasa sudah 4 hari kami di sini, sudah seperti rumah dan keluarga kami sendiri. Setelah mandi, makan pagi kami menyiapkan barang bawaan kami lalu berfoto bersama bapak, ibuk, Widhi dan Wahyu. Setelah itu kami berpamitan untuk pergi ke balai desa, bapak tidak bisa ikut ke balai desa karena harus bekerja. Akhirnya hanya ibu yang mengantare kami. Setelah memberikan plakat kepada kepala desa, kami semua berpamitan kepada penduduk desa serta orang tua asuh kami masing-masing. Inilah saat paling mengharukan saat kami Live-In yaitu saat perpisahan, walaupun tak selamanya hal ini tetap saja sangat menyedihkan :'(. Lalu kami kembali ke SMAN 3 Semarang tercinta. Live IN sebuah pengalaman yang sangat berharga dalam hidupku, tak akan pernah kulupakan selamanya, dan semoga pelajaran saat Live In dapat membuatku menjadi lebih baik, Amin.

0 komentar:

Post a Comment